BLOG ini hanyalah bualan-bualan semata, tidak berorientasi pada apapun. Mencoba Menulis hanyalah sebuah eksperimen seorang yang konyol untuk merepresentasikan otaknya yang kosong.

Selasa, 18 September 2007

NARCIST ITU CANDU

Kalau melihat friendster (Situs pertemanan paling popular pada zaman saya. Selain itu ada juga Myspace dan LiveConnector ) mau tidak mau kita dipaksa melihat jejeran foto- foto terbaik menurut si empunya. Mereka menampilkan diri mereka dalam pose terbaik, tercantik, terganteng, terseksi, bahka erotis sehingga menarik banyak perhatian orang.
Dan dengan sedikit keahlian photoshop serta kepemilikan foto foto terbaik menurut saya, saya akhirnya ikut-ikutan terjerembab dalam deretan koleksi foto ini. Muka yang pas-pasan ini saya rubah menjadi sedikit lebih putih, tanpa jerawat, dan badan sedikit dibuat langsing. Lalu apa yang saya dapat ! wanita- wanita yang entah darimana asalnya tiba-tiba nge ADD saya dan memberi komentar yang merangsang, sedangkan teman-teman dekat yang setiap hari mengenal saya apa adanya hanya komentar “Dasar Narcist”.
“Narcist”, ya kata itu yang sering saya dengar dari mereka. Sampai saat ini saya tidak tahu apa arti narcist yang sebenarnya dan darimana dia berasal. Narcist yang sering mereka katakan itu tidak ada dalam kamus bahasa inggris saya (mungkin karena kamus saya yang kurang tebal, maklum beli di emperan).
Lalu ketika teman saya membawa foto digital barunya ke kampus, saya meminjamnya untuk memfoto diri saya sendiri dengan gaya yang menurut saya paling keren. Dan kata Narcist itu terucap kembali dari mulut teman-teman saya. Dengan teori gembel saya, saya mulai berkesimpulan bahwa berfoto sendiri adalah pengertian dari Narcist. Karena setiap kita berfoto sendiri dengan gaya yang menurut saya keren saya selalu diteriaki narcist.
Berarti kita semua narcist. Mau buat KTP harus difoto sendirian, mau buat SIM, mau buat raport, mau buat pasport harus difoto sendirian. Bahkan mau ngirim CV lamaran kerja harus dilampirkan foto kita yang sendirian. Pernah lihat foto presiden dan wakilnya tergantung di dinding kelas, apakah mereka tidak Narcist? Apakah Narcist itu dosa ? dan apakah narcist itu lebih kejam dari pembunuhan seperti Ibukota lebih kejam daripada Ibu tiri. Hal ini membuat keyakinan saya bertambah bahwa negeri ini mendukung pergerakan Narcistme , orang presidennya juga narcist.
Biarlah semua orang narcist, narcist bukan dosa dan tidak merugikan banyak orang. Kalau kita tidak suka sama foto seseorang ya nggak usah diteriakin Narcist lah, lagian arti narcist sendiri juga belum jelas. Narcist adalah hak setiap orang karena setiap orang ingin menampilkan dirinya yang terbaik walaupun terkadang harus ditutupi dengan kebohongan. Narcist memang sudah menjadi candu sama seperti buku, rokok, dan segelas kopi dan juga drugs. Jadi nikmatilah kecanduan kalian akan Narcist. Tapi ngomong ngomong setelah saya membual membabi buta seperti ini saya tetap belum tahu What the Meanings of Narcist ? Ada yang bisa bantu.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Narsis (Narcist) berasal dari Narcissus, yang dalam mitologi Yunani adalah seorang pemuda yang dikisahkan mencintai bayangan dirinya sendiri di sebuah kolam. Begitu cintanya dia akan keelokan rupa dirinya sendiri, hingga rela berbaring berhari-hari di tepi kolam ditemani bayangannya, tanpa makan dan minum, hingga akhirnya ia meninggal di situ. Di tempat meninggalnya pemuda itu, tumbuh sejenis bunga yang kemudian dikenal sebagai bunga Narcissus.

Narsis sendiri adalah istilah dalam psikologi, meminjam nama dari mitologi di atas, untuk menyebut sebuah gejala seseorang yang punya rasa "self-love" berlebihan.

Semoga membantu.