Malam minggu yang cukup lenggang di
Sampai di Cawang menunggu bis dari kampung rambutan ke Leuwipanjang. Cawang memang menjadi terminal bayangan di
Semenjak dibangunnya tol Cipularang pada tahun 2005, kereta api nampaknya bukan pilihan utama, karena waktu tempuhnya lama ditambah sering terjadi kecelakaan di moda transportasi ini. Bis menjadi moda transportasi yang cukup murah namun juga memiliki kelemahan karena bis sering ngetem seenaknya untuk cari penumpang, jadi waktu tempuhnya sama saja dengan kereta, lama. Travel nampaknya menjadi pilihan yang cukup diminati karena selain jarang ngetem, waktu tempuh yang cukup cepat harganya pun cukup bersaing tidak terlalu mahal. Alternatif terakhir adalah pesawat terbang, namun terlalu mahal dan terlalu cepat jika harus menggunakan pesawat ke
Bis mulai berjalan lambat saat memasuki tol Cikampek. Kendaraan besar merajai jalanan tol yang sempit sedangkan mobil-mobil kecil menyalip satu persatu The Big Truck hingga menembus bahu jalan dengan kecepatan yang sulit dipercaya. Resiko mati adalah harga yang harus dibayar dalam perjalan ke timur ini. Perjalanan dari neraka ke
Di sekitar Cikarang yang penuh dengan pemandangan pabrik, bis sudah berjalan cepat mampu berlari hingga 80 km/ jam mungkin karena sang diesel sudah mencapai titik panasnya atau jalanan yang memang lowong. Di pinggir tol juga nampak jejeran truk-truk yang sedang beristirahat atau sang supir hanya sekedar bersetubuh melepaskan hasrat pada pelacur-pelacur jalanan. Ah hanya sekedar dugaan, tak semua supir truk berbuat seperti itu karena yang tampak hanyalah truk-truk yang sedang diperbaiki komponennya.
Perlahan tapi pasti bis melaju menuju tol Cipularang. Jalan tol sudah mulai tidak enak dikendarai karena permukaannya tidak rata. Jalan tol ini memang baru tapi sangat jauh berbeda kualitasnya bila dibandingkan dengan tol Cikampek, sangat buruk. Usut punya usut jalan tol tersebut dibuat oleh kontraktor lokal atau lebih tepatnya pemerintah (PT Adhi Karya dan Waskita) dan juga dibuat dengan terburu-buru karena mengejar deadline untuk Konferensi Asia Afrika ke 50 di Bandung pada tahun 2005, jadi kualitas pengerjaan mulai diabaikan. Hal ini terbukti dengan beberapa kali amblasnya ruas tol ini, terutama di km 91-93 atau di sekitar Pasirhonje, Sukatani Purwakarta. Jalur itu rawan karena itu zona kerentanan tanah tinggi. Jalur itu, melintas di atas formasi Jatiluhur yang batuannya berupa batu lempung. ''Batu lempung itu jika kena air maka akan mengembang. Sehingga, menyebabkan badan jalan di atasnya ambles, retak-retak, atau bergelombang''. Cara yang ditempuh untuk mengatasi amblesan jalan itu dengan cut and fill tanah, pembuatan tiang pancang, atau pembuatan jalan layang. Namun kontraktor cenderung mengabaikan kondisi ini, mungkin juga karena alasan biaya.
Dua jam setelah perjalanan, bis mulai memasuki wilayah Padalarang. Karena jalan tol dibuat diatas bukit-bukit maka terlihat gemerlap lampu-lampu yang berkilauan di Padalarang. Suasana malam yang sepi mendadak terasa ramai dengan kilauan cahaya, sama halnya dengan pasar malam. Bis yang ditumpangi tidak langsung menuju
Bis yang ditumpangi kembali masuk ke dalam tol untuk menuju
Reklame-reklame pusat perbelanjaan, Factory Outlet, restoran dan hotel mulai menunjukkan taringnya di jalan tol. Target mereka adalah orang-orang kaya yang singgah ke
Wangi hujan sudah tercium ketika kaki menginjak bumi. Wangi yang sudah lama tak tercium sejak berhijrah ke neraka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar