BLOG ini hanyalah bualan-bualan semata, tidak berorientasi pada apapun. Mencoba Menulis hanyalah sebuah eksperimen seorang yang konyol untuk merepresentasikan otaknya yang kosong.

Selasa, 29 Januari 2008

CHE GUEVARA TELAH MATI

Kamu bernama Che, hanya Che. Begitulah kamu ingin dipanggil, tanpa embel-embel Guevara. Sampai sekarang saya masih tidak mengerti mengapa kamu ingin dipanggil Che. Padahal dalam lingkungan masyarakat Sunda tempat kamu dibesarkan nama Che terdengar asing. Orang Sunda lebih familiar dengan nama Cecep atau Cepot. Dan ketika dikritik oleh teman-temanmu, kamu tetap bersikukuh memakai nama Che.

Dulu penampilanmu sangat lusuh, khas seorang aktivis. Bandana merah bertuliskan revolusi serta kaos bergambar Che Guevara tak pernah absen melekat di tubuh ketika demonstrasi meledak di jalanan. Dulu Kau selalu berdiri di garda depan menolak kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat, dan juga berkoar koar berorasi meneriakkan kata anti kapitalisme atau sekedar berucap "Hanya ada satu kata: Lawan !"

Che, ingatkah Kau ketika bersitegang dengan ketua BEM se bandung Raya karena dia tak berani menerobos pagar betis aparat kepolisian. Tapi kau berani Che, bahkan kau bisa menerobos masuk gedung sate hanya untuk melempar telur busuk kepada anggota dewan.. Sungguh-sungguh sangat Che.

Kita adalah partner in crime Che. Berdua kita mengkritik mahasiswa mahasiswa yang sok aktivis, masuk himpunan mahasiswa, masuk BEM, atau menjadi anggota organisasi apalah tapi tak pernah beraksi di jalan. Kau mengatai mereka aktivis bencong sehingga kau dikucilkan dari pergaulan sosial kampus. Dan ingatkah Che ketika kita berdua masuk sebuah partai yang katanya berasaskan sosialis berbendera merah bergambar bintang. Menghadiri rapat-rapat rahasia mereka, demontrasi di jalanan tanpa embel-embel kampus, membakar ban bekas, melempar batu dan bom molotov, lalu dibalas gas air mata, pentungan dan tembakan petugas. Lalu akhirnya kita harus keluar dari partai tersebut karena ternyata sang petinggi partai menerima sokongan dana dari kapitalisme.

Che, kau adalah orang yang pertama kali mengenalkanku pada Marxisme, membebaniku dengan hal-hal sosialisme. Berdua kita duduk di kamar tidurmu yang pengap, menghisap rokok, ganja ditemani kopi dan alkohol sembari membicarakan keadaan negeri bodoh ini yang kita bela. Poster Che Guevara, Buku Pramoedya Ananta Toer, dan selebaran-selebaran berhaluan kiri adalah pernak-pernik kamar tidurmu. Kita lebih tertarik berdiskusi tema-tema politik, padahal kau kuliah di Teknik Informatika ITB dan aku di Administrasi Niaga, jelas pendidikan kita jauh dari yang namanya politik. Tapi kita sepakat untuk tidak sepakat pada kapitalisme.

Kini Che yang kukenal telah berubah 100%, selalu berbaju rapi, memakai dasi, duduk di ruang AC, bekerja pada perusahaan kapitalisme, memakai handphone communicator, makan di Mc donalds. Semua nyaris tak mengenalmu.

Kemanakah aktivis ideal yang kukenal itu? Kemanakah prajurit revolusi yang menentang kapitalisme? Kenapa kamu bisa berubah sedramatis itu? Kau hanya menjawab, ” Di era Global ini, Che sudah mati, kenapa harus memilih sosialisme yang jelas-jelas tidak bisa memberikan solusi hidup. ”Hidup adalah pilihan, dunia yang kita tempati ini bukanlah himpunan ideologi yang mesti dipertahankan”.

Aku tak bisa merubah sikapmu Che, karena dari dulu aku tahu kau keras kepala dan jauh lebih pintar dariku. Kini akupun juga mengikuti jejak langkahmu untuk meraih masa depan bersama badut-badut kapitalisme dan melupakan romantisme sosialisme. Tokoh panutan kita pun kini sudah berubah, bukan Che Guevara dan Tan Malaka lagi. Kau mengidolakan Bill Gates dan aku menyukai Robert T kiyosaki. Oh sungguh sangat kapitalis kita. Kadang saya berpikir bahwa munafik itu perlu, karena saya munafik.

5 komentar:

Irfan Teguh mengatakan...

Menarik.

Artika sari mengatakan...

can anyone take his place?

Anonim mengatakan...

[url=http://altmedschool.com/]alternative medicine Kolkata[/url]
[url=http://www.altmededu.com/]complementary and alternative medicine degree[/url]
[url=http://www.altmedschool.com/]alternative medicine course in india[/url]
[url=http://altmededu.com/]college of alternative medicine[/url]

Anonim mengatakan...

[url=http://altmededu.com/]alternative medicine degrees[/url]
[url=http://www.altmededu.com/]online degree in alternative medicine[/url]
[url=http://www.altmededu.com/]alternative medicine college[/url]
[url=http://altmedschool.com/]institute of alternative medicine[/url]

Anonim mengatakan...

sosialisme yang mati itu, kini jadi hantu bagi kapitalisme